Bunga Chindra
lahir 5 Agustus 1995 di sebuah kota yang dijuluki Pasuruan Kota BAKTI yang
artinya Beriman, Aman, Kreatif, Taat dan Indah, di Provinsi Jawa Timur. Bunga
dilahirkan dari keluarga yang sangat bahagia. Sangat bersyukur karena ketika
lahir Bunga memliki orang tua utuh yang menyayangi anak-anaknya, Bunga
merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, dia memiliki 2 orang adik. Adik Bunga
yang pertama seorang laki-laki tampan yang bernama Raga Kusuma yang bejarak
tiga tahun darinya dan adik kedua seorang perempuan yang bernama Radine Damara
yang berjarak sebelas tahun darinya.
Dari semasa SD
hingga SMP Bunga termasuk orang yang cukup pintar, rajin dan aktif dalam setiap
mata pelajaran, dengan dibuktikan masuk 10 besar. Namun semasa SMA, Bunga
menjadi pendiam dan malas, sehingga dia tidak mendapatkan peringkat 10 besar. Sejak
semasa SD antara tahun 1999 hingga 2006 dia sangat aktif kegiatan ekstrakurikuler
seperti paduan suara dan pramuka. Berbagai perlombaan pramuka tingkat kota
Bunga dan teman-temannya ikuti, namun tim meraka tidak lolos menjadi pemenang
utama. Selain itu, Bunga sering
menjadi wakil sekolah dalam perlombaan antar tingkat SD satu kecamatan hingga
kota, walaupun tidak pernah menang. Bunga cukup bangga walaupun dia tidak
menang, setidaknya Kepala Sekolah dan Dewan Guru percaya terhadapnya menjadi
wakil dari sekolah. Tahun 2006 dia lulus SDN Tembok Rejo 1 Kota Pasuruan. Bunga
menjadi lulusan terbaik di sekolahnya karena Nilai USEK-nya menjadi salah satu
nilai terbaik di Kota Pasuruan. Bunga kembali meneruskan sekolah ke salah satu
SMP Negeri teravorit di Kota Pasuruan, yaitu SMPN 1 Kota Pasuruan. Bunga bertemu
dengan teman-teman baru, yang membuat dia bahagia menjadi salah satu Keluarga
Besar SMPN 1 Pasuruan. Bunga lalui sekolah menengah pertama selama 3 tahun.
Saat dia duduk
di SMP merupakan masa-masa yang tidak ingin dia lupakan karena saat masa-masa
ini Bunga banyak berinteraksi dengan berbagai kalangan baik dari warga SMPN 1
Pasuruan maupun siswa dari berbagai SMP di Kota Pasuruan. Selain itu, Bunga
aktif dalam ekstrakulikuler PMR. Tahun 2008, ia dan teman-temannya mewakili
lomba PMR antar SMP se-Kota Pasuruan dan memenangkan juara 1.
Setelah SMP dia
melanjutkan pendidikannya ke SMA terfavorit di Kota Pasuruan yaitu SMAN 1
Pasuruan. Di SMA dia tidak lagi mengikuti ekstrakulikuler dikarenakan orang tua
tidak mengizinkannya teralu sibuk berorganisasi. Orang tuanya ingin Bunga fokus
belajar saja, akan tetapi saya tetap mengikuti ekstrakurikuler seperti dance.
Tetapi karena ada kesenjangan di dalamnya, Bunga memutuskan untuk keluar dari
kegiatan dance tersebut. Dari tahun ke tahun Bunga jalani dengan belajar,
berusaha, dan berdoa. Saat kelulusan SMA, semua
siswa di SMAN 1 Pasuruuan diwajibkan mendaftar SNMPTN. Banyak pilihan
jurusan pada waktu mendatar SNMPTN sehingga membuat Bunga bingung. Awalnya
Bunga percaya diri terhadap pilihannya tanpa konsultasi ke orang tuanya. Hingga
akhirnya dia down, karena pilihan
teman-temannya lebih tinggi darinya. Setelah satu minggu dia galau tehadap
pilihannya, Bunga konsultasi ke orang tuanya. Namun pilihan orang tuanya
bertentangan dengannya sehingga menimbulkan perdebatan kecil. Dia meminta waktu
ke orang tuanya untuk berfikir selama 2 hari. Dengan menimbang-nimbang segala
kelebihan dan kelemahan, dia memuutuskan untuk mengikuti saran kedua orang
tuuanya.
Setelah Lulus
Sekolah Menengah Atas tahun 2013, pengumuman lolos seleksi SNMPTN pun diumuumkan
melalui internet. Awalnya dia tidak yakin lolos seleksi tersebut. Bunga tidak
berani membuka pengumuman tersebut. Keesokan harinya dia melihat pengumuman
SNMPT melalui internet dan dia lolos seleksi tersebut. Bunga dan kedua orang
tuanya sangat senang.
Selain mendaftar
kuliah melalui SNMPTN, Bunga juga mengikuti seleksi ikatan dinas yang diadakan
oleh Dinas Perhubungan Surabaya. Dia mencoba keberuntungannya mengikuti tes
tersebut. Berhari-hari dia mengikuti tes tersebut, hingga akhirnya ia lulus tes
pertama dan melanjutkan tes kedua. Namun Allah berkata lain, dia tidak lolos
tes tersebut. Sehingga ia memutuskan untuk kuliah di Universitas Negeri
Surabaya.
Universitas
Negeri Surabaya yang lebih dikenal dengan nama IKIP Surabaya banyak
menghasilkan guru-guru proesional. Untuk kali ini Bunga tidak yakin dengan
dirinya sendiri apakah dia bisa menjadi guru karena awalnya cita-citanya
menjadi seorang dokter. Karena motivasi dari orang tua, sahabat, dan
kekasihnya, dia belajar menjadi guru yang baik. Bunga mulai belajar menjadi
guru saat mengajari adek perempuannya yang duduk di bangku kelas 3 SD belajar.
Dia belajar menerangkan, membuat soal, dan mengevaluasi proses pembelajarannya.
Selain itu, Bunga memberanikan diri mendatarkan menjadi guru privat di salah satu
bimbingan belajar di Surabaya. Meskipun tidak berlangsung lama yaitu 6 bulan.
Bunga cukup senang karena mendapatkan pengalaman menjadi seorang guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar