Kamis, 19 Februari 2015

Biografi Bunga Chindra

Bunga Chindra lahir 5 Agustus 1995 di sebuah kota yang dijuluki Pasuruan Kota BAKTI yang artinya Beriman, Aman, Kreatif, Taat dan Indah, di Provinsi Jawa Timur. Bunga dilahirkan dari keluarga yang sangat bahagia. Sangat bersyukur karena ketika lahir Bunga memliki orang tua utuh yang menyayangi anak-anaknya, Bunga merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, dia memiliki 2 orang adik. Adik Bunga yang pertama seorang laki-laki tampan yang bernama Raga Kusuma yang bejarak tiga tahun darinya dan adik kedua seorang perempuan yang bernama Radine Damara yang berjarak sebelas tahun darinya.
Dari semasa SD hingga SMP Bunga termasuk orang yang cukup pintar, rajin dan aktif dalam setiap mata pelajaran, dengan dibuktikan masuk 10 besar. Namun semasa SMA, Bunga menjadi pendiam dan malas, sehingga dia tidak mendapatkan peringkat 10 besar. Sejak semasa SD antara tahun 1999 hingga 2006 dia sangat aktif kegiatan ekstrakurikuler seperti paduan suara dan pramuka. Berbagai perlombaan pramuka tingkat kota Bunga dan teman-temannya ikuti, namun tim meraka tidak lolos menjadi pemenang utama. Selain itu, Bunga sering menjadi wakil sekolah dalam perlombaan antar tingkat SD satu kecamatan hingga kota, walaupun tidak pernah menang. Bunga cukup bangga walaupun dia tidak menang, setidaknya Kepala Sekolah dan Dewan Guru percaya terhadapnya menjadi wakil dari sekolah. Tahun 2006 dia lulus SDN Tembok Rejo 1 Kota Pasuruan. Bunga menjadi lulusan terbaik di sekolahnya karena Nilai USEK-nya menjadi salah satu nilai terbaik di Kota Pasuruan. Bunga kembali meneruskan sekolah ke salah satu SMP Negeri teravorit di Kota Pasuruan, yaitu SMPN 1 Kota Pasuruan. Bunga bertemu dengan teman-teman baru, yang membuat dia bahagia menjadi salah satu Keluarga Besar SMPN 1 Pasuruan. Bunga lalui sekolah menengah pertama selama 3 tahun.
Saat dia duduk di SMP merupakan masa-masa yang tidak ingin dia lupakan karena saat masa-masa ini Bunga banyak berinteraksi dengan berbagai kalangan baik dari warga SMPN 1 Pasuruan maupun siswa dari berbagai SMP di Kota Pasuruan. Selain itu, Bunga aktif dalam ekstrakulikuler PMR. Tahun 2008, ia dan teman-temannya mewakili lomba PMR antar SMP se-Kota Pasuruan dan memenangkan juara 1.
Setelah SMP dia melanjutkan pendidikannya ke SMA terfavorit di Kota Pasuruan yaitu SMAN 1 Pasuruan. Di SMA dia tidak lagi mengikuti ekstrakulikuler dikarenakan orang tua tidak mengizinkannya teralu sibuk berorganisasi. Orang tuanya ingin Bunga fokus belajar saja, akan tetapi saya tetap mengikuti ekstrakurikuler seperti dance. Tetapi karena ada kesenjangan di dalamnya, Bunga memutuskan untuk keluar dari kegiatan dance tersebut. Dari tahun ke tahun Bunga jalani dengan belajar, berusaha, dan berdoa. Saat kelulusan SMA, semua  siswa di SMAN 1 Pasuruuan diwajibkan mendaftar SNMPTN. Banyak pilihan jurusan pada waktu mendatar SNMPTN sehingga membuat Bunga bingung. Awalnya Bunga percaya diri terhadap pilihannya tanpa konsultasi ke orang tuanya. Hingga akhirnya dia down, karena pilihan teman-temannya lebih tinggi darinya. Setelah satu minggu dia galau tehadap pilihannya, Bunga konsultasi ke orang tuanya. Namun pilihan orang tuanya bertentangan dengannya sehingga menimbulkan perdebatan kecil. Dia meminta waktu ke orang tuanya untuk berfikir selama 2 hari. Dengan menimbang-nimbang segala kelebihan dan kelemahan, dia memuutuskan untuk mengikuti saran kedua orang tuuanya.
Setelah Lulus Sekolah Menengah Atas tahun 2013, pengumuman lolos seleksi SNMPTN pun diumuumkan melalui internet. Awalnya dia tidak yakin lolos seleksi tersebut. Bunga tidak berani membuka pengumuman tersebut. Keesokan harinya dia melihat pengumuman SNMPT melalui internet dan dia lolos seleksi tersebut. Bunga dan kedua orang tuanya sangat senang.
Selain mendaftar kuliah melalui SNMPTN, Bunga juga mengikuti seleksi ikatan dinas yang diadakan oleh Dinas Perhubungan Surabaya. Dia mencoba keberuntungannya mengikuti tes tersebut. Berhari-hari dia mengikuti tes tersebut, hingga akhirnya ia lulus tes pertama dan melanjutkan tes kedua. Namun Allah berkata lain, dia tidak lolos tes tersebut. Sehingga ia memutuskan untuk kuliah di Universitas Negeri Surabaya.
Universitas Negeri Surabaya yang lebih dikenal dengan nama IKIP Surabaya banyak menghasilkan guru-guru proesional. Untuk kali ini Bunga tidak yakin dengan dirinya sendiri apakah dia bisa menjadi guru karena awalnya cita-citanya menjadi seorang dokter. Karena motivasi dari orang tua, sahabat, dan kekasihnya, dia belajar menjadi guru yang baik. Bunga mulai belajar menjadi guru saat mengajari adek perempuannya yang duduk di bangku kelas 3 SD belajar. Dia belajar menerangkan, membuat soal, dan mengevaluasi proses pembelajarannya. Selain itu, Bunga memberanikan diri mendatarkan menjadi guru privat di salah satu bimbingan belajar di Surabaya. Meskipun tidak berlangsung lama yaitu 6 bulan. Bunga cukup senang karena mendapatkan pengalaman menjadi seorang guru.

Selama Bunga duduk di bangku kuliah, dia tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya dan tidak ingin mengulang kesalahan sewaktu SMA yaitu malas. Selain itu, ia mempunyai target untuk lulus selama 3.5 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar