FUNGSI MANAJEMEN LOGISTIK
PENENTUHAN KEBUTUHAN
Disusun Oleh :
Risma Dyar Puspita (138314021)
PAP 13 A
PRODI PEND.ADMINISTRASI PERKANTORAN
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN 2015
A.
Pengertian Penentuan Kebutuhan
Penentuan kebutuhan logistik merupakan bagian kegiatan
pengadaan logistik yang cukup krusial (penting) dan strategis karena kegiatan
ini sangat menentukan tingkat efektifitas kerja setiap unit kerja yang ada di
suatu organisasi. Penentuan kebutuhan logistik adalah
segala kegiatan dan usaha untuk merumuskan perincian dari perencanaan dan
merupakan dasar serta pedoman dalam melakukan suatu tindakan tertentu di bidang
kebutuhan peralatan dan perlengkapan. Penentuan kebutuhan merupakan perincian
dari fungsi perencanaan, bilamana perlu semua faktor yang mempengaruhi
penentuan kebutuhan harus diperhitungkan. Bila terjadi kesalahan dalam penentuan kebutuhan logistik akan
mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan. Kesalahan perencanaan ini
juga dapat mengakibatkan pemborosan keuangan organisasi.
B.
Fungsi Penentuan Kebutuhan
Fungsi
penentuan kebutuhan adalah
1. Menetapkan
sasaran bidang perlengkapan material, berdasarkan tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya;
2. Meletakkan
landasan dan atau pedoman penyelenggaraan bidang perlengkapan;
3. Sebagai
dasar pengukuran-pengukuran dalam menyelenggarakan kegiatan di bidang
perlengkapan, baik dalam skala pisik, maupun dalam skala mata uang.
C.
Berbagai Faktor yang mempengaruhi
penentuan kebutuhan perlu mendapatkan perhatian antara lain:
1. Yuridis
Pada dasarnya
faktor ini meliputi tentang :
a. Peraturan-peraturan
dan ketentuan-ketentuan serta batasan-batasan terhadap keamanan, desain,
penyediaan barang, pengadaan dan sebagainya.
b. Prosedur
dan persyaratan dana-dana yang digunakan.
2. Persyaratan
Proyek
Faktor ini
mencakup tujuan proyek (objective) proyek dalam waktu tertentu (operasional dan
administratif), kondisi lokasi (keadaan medan, tanah, cuaca,, geografis, dan
demografis) serta perhubungan/transportasi (kondisi angkutan,, perhubungan
darat, laut, udara serta pelabuhan).
3. Evaluasi Sosio Ekonomi
Proses penentuan
kebutuhan menurut pemikiran yang luas dan mendalam, terutama dalam hal evaluasi
untuk menentukan jenis-jenis teknologi yang akan digunakan dan evaluasi
pengaruhnya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Dengan
mempertimbangkan aspek budaya dan faktor-faktor sosio-ekonomi diharapkan akan
terjadi pemilihan dan penentuan teknologi tepat guna. Artinya teknologi yang
dipakai mampu mengatasi suatu problem tertentu atau beberapa problem yang
dihadapi.
Pengertian teknologi
tepat guna semakin lama mencakup makna yang makin luas karena tergantung faktor
ekonomi, sosial dan budaya masing-masing daerah yang bersangkutan. Teknologi
padat karya ialah teknologi yang menggunakan tenaga gerak yang berasal dari
tenaga manusia dan sama sekali tidak atau sangat sedikit saja menggunakan
alat-alat yang digerakan oleh bahan bakar. Lawannya adalah apa yang disebut
teknologi padat alat. Sedangkan teknologi madya ialah teknologi yang terletak
di antara kedua ekstrem tadi. Teknologi tepat guna boleh salah satu dari ketiga
jenis teknologi, atau kombinasi dari dua jenis teknologi atau mungkin kombinasi
dari ketiga teknologi.
4. Evaluasi
Tekno-Ekonomi
Perkiraan dan
evaluasi hal-hal yang terkait dengan teknologi dan pengembangannya terhadap aspek
ekonomi. Dengan mempertimbangkan faktor tekno ekonomi ini dimaksudkan agar
dalam pemilihan teknologi diperhitungkan pula mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Untung
rugi penggunaan sesuatu barang atau alat yang di butuhkan.
b. Pemilihan
komposisi barang atau alat yang dibutuhkan.
c. Penggantian
barang atau alat atau evaluasi tentang jangka waktu penggunaan sesuatu barang.
d. Perkembangan
teknologi.
Segi tekno ekonomi ini dapat diklasifikasikan
kedalam tiga golongan yaitu :
a. Tekno
ekonomi yang menyangkut komposisi peralatan.
Dalam hal ini perlu diperhatikan
mengenai :
1. Harga
alat-alat
2. Manfaat
yang diperoleh dari alat-alat
3. Tingkat
kegunaan alat selama umur alat
4. Jenis-jenis
kegunaan alat
5. Alat
lain yang menjadi atau dapat menjadi substitusi alat tersebut
6. Armada
peralatan yang dimiliki lembaga-lembaga tersebut
7. Komposisi
peralatan yang tepat untuk pelaksanaan tugas yang telah ditentukan.
b. Tekno
ekonomi yang menyangkut analisis penggantian, analisis sewa-menyewa alat-alat.
Dalam hubuungan ini perlu
diperhatikan mengenai :
1. Harga
beli alat atau harga sisa alat yang akan direhabilitasi
2. Harga
sisa alat pada akhir umurnya
3. Biaya
operasi tahunannya
4. Suku
bunga yang berlaku
5. Nilai
manfaat tahunan yang dapat diperoleh dari alat selama umurnya, baik terhadap
yang akan dibeli,, disewa atau direhabilitasi, termasuk didalamnya
memperhitungkan pula segi pertanggungjawaban teknisnya, terutama yang
menyangkut segi-segi keselamatan kerja.
c. Perkembangan
Teknologi.
Perkembangan
teknologi perlu terus diikuti, agar kita mengetahui peralatan mana yang
dianggap paling ekonomis dan mencapai sasaran proyek lebih tepat.
Guna menentukan
kebutuhan secara tepat terhadap barang-barang yang diperlukan, terdapat
berbagai pertimbangan seyoogyanya perlu mendapat perhatian antara lain :
a. Barang-barang
yang nilainya atau harganya tinggi.
b. Sulit
untuk didapat atau diproduksi.
c. Sangat
tipis dalam persediaan.
d. Sangat
kritis dalam bahan-bahan dasarnya.
5. Perkembangan
Swadaya dan Swasembada
Faktor ini
mengadung pengertian, bahwa kebutuhan sesuatu proyek hendaknya sejauh mungkin
dapat dipenuhi sendiri tanpa tergantung pada bantuan luar. Ini berarti, bahwa
suatu proyek harus sejauh mungkin ikut memanfaatkan dan mengembangkan industry
dalam negeri. Pengutamaan ini bukan saja dilaksanakan dalam proses pengadaan
barang, tetapi juga harus mencakup segala kegiatan dalam, pengadaan jasa dan
kontruksi.
6. Inventarisasi
dan Pemeliharan
Dalam proses
kegiatan inventarisasi dan pemeliharaan tercakup unsur mengenai :
a. Data-data
jumlah, nilai dan mutu.
b. Penerapan
indetifikasi, klasifikasi, standardisasi, kodefikasi dan katalogisasi.
c. Laporan
depresiasi dan efisiensi.
d. Parameter-parameter
yang digunakan.
e. Laporan
tentang inspeksi.
f. Laporan
tentang hasil penggunaan.
g. Laporan
pertukaran suku cadang.
h. Data-data
pertukaran suku cadang oleh tiap-tiap manufacture maupun supplier.
i.
Hasil-hasil pengawasan tentang
persedian.
7. Perkembangan
Biaya
Perkembangan
biaya memberi pengaruh kepada seluruh fungsi logistik. Proporsi anggaran tiap
fungsi sebaiknya seimbang hingga pemanfaatan barang atau alat akan lebih
optimum
8. Perkembangan
Industri dan Suplai
Hal-hal yang
perlu mendapatkan perhatian yang berkaitan dengan faktor perkembangan industri
dan suplai ini yaitu :
a. Apakah
pabrik-pabrik membuat barang yang dibutuhkan itu cukup menjamin kontinuitas
perbekalan suku cadanngnya.
b. Apakah
tidak perlu diadakan pre-award survey.
c. Cara-cara
mendaparkan leterangan dan wawacara dengan salesman dan pabrik, pameran dagang
atau survai melalui pembelian.
9. Perkembangan
Politis
Pengertian
keputusan politik mempunyai peringkat tertinggi disbanding dengan masalah
teknis dan ekonomis dengan tetap memperhatikan tingkat keamanan dan keselamatan.
10. Pertimbangan
Khusus Penggunaan Alat-Alat Besar
Pada
lembaga-lembaga yang banyak mempergunakan alat-alat besar dan
peralatan-peralatan yang mahal harganya, masalah-masalah pembinaan alat-alat
tersebut perlu mendapatkan perhatian.
Keuntungan yang
dapat diperoleh dari pemilikan alat-alat besar antara lain :
a. Fleksibilitas
penggunaannya yang besar, karena umumnya alat-alat besar dapat diubah
penggunaannya dengan mudah.
b. Mobilitasnya
relative tinggi, karena alat-alat besar dapat dengan mudah dipindah-pindahkan
lokasinya.
c. Dapat
segera disediakan atau digunakan pada saat dibutuhkan.
Kerugian yang
dapat ditimbulkan dari pemilikan alat-alat besar antara lain :
a. Modal
tertanam secara tidak efisien, terutama bila tingkat kegunaannya rendah.
b. Risiko
usaha yang harus ditanggung besar.
c. Biaya
pemeliharaan besar.
d. Relatif
sukar mengikuti perkembangan teknik alat-alat besar, karena perioode
penggantian lambat.
Perlu
dipertimbangkan pula apakah alat-alat tersebut memiliki sifat lain seperti :
a. Dapat mengurangi biaya operasi.
b. Membuka
kemungkinan pelaksanaan suatu tugas tertentu, yang tidak dapat dikerjakan
dengan alat yang mempunyai kegunaan umum atau sebaliknya.
c. Dapat
berlangsung dengan tingkat kegunaan.
D.
Melalui fungsi perencanaan dan penentuan
kebutuhan akan dihasilkan antara lain :
b. Rencana
rehabilitasi.
c. Rencana
dislokasi.
d. Rencana
sewa.
e. Rencana
pembuatan.