Senin, 23 Februari 2015

FUNGSI PENENTUHAN KEBUTUHAN LOGISTIK

FUNGSI MANAJEMEN LOGISTIK
 PENENTUHAN KEBUTUHAN
Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Perbekalan


Disusun Oleh :
Risma Dyar Puspita    (138314021)
PAP 13 A


PRODI PEND.ADMINISTRASI PERKANTORAN
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN 2015


A.    Pengertian Penentuan Kebutuhan
Penentuan kebutuhan logistik merupakan bagian kegiatan pengadaan logistik yang cukup krusial (penting) dan strategis karena kegiatan ini sangat menentukan tingkat efektifitas kerja setiap unit kerja yang ada di suatu organisasi. Penentuan kebutuhan logistik adalah segala kegiatan dan usaha untuk merumuskan perincian dari perencanaan dan merupakan dasar serta pedoman dalam melakukan suatu tindakan tertentu di bidang kebutuhan peralatan dan perlengkapan. Penentuan kebutuhan merupakan perincian dari fungsi perencanaan, bilamana perlu semua faktor yang mempengaruhi penentuan kebutuhan harus diperhitungkan. Bila terjadi kesalahan dalam penentuan kebutuhan logistik akan mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan. Kesalahan perencanaan ini juga dapat mengakibatkan pemborosan keuangan organisasi.

B.     Fungsi Penentuan Kebutuhan
Fungsi penentuan kebutuhan adalah
1.      Menetapkan sasaran bidang perlengkapan material, berdasarkan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya;
2.      Meletakkan landasan dan atau pedoman penyelenggaraan bidang perlengkapan;
3.      Sebagai dasar pengukuran-pengukuran dalam menyelenggarakan kegiatan di bidang perlengkapan, baik dalam skala pisik, maupun dalam skala mata uang.

C.     Berbagai Faktor yang mempengaruhi penentuan kebutuhan perlu mendapatkan perhatian antara lain:
1.      Yuridis
Pada dasarnya faktor ini meliputi tentang :
a.       Peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan serta batasan-batasan terhadap keamanan, desain, penyediaan barang, pengadaan dan sebagainya.
b.      Prosedur dan persyaratan dana-dana yang digunakan.

2.      Persyaratan Proyek
Faktor ini mencakup tujuan proyek (objective) proyek dalam waktu tertentu (operasional dan administratif), kondisi lokasi (keadaan medan, tanah, cuaca,, geografis, dan demografis) serta perhubungan/transportasi (kondisi angkutan,, perhubungan darat, laut, udara serta pelabuhan).

3.      Evaluasi Sosio Ekonomi
Proses penentuan kebutuhan menurut pemikiran yang luas dan mendalam, terutama dalam hal evaluasi untuk menentukan jenis-jenis teknologi yang akan digunakan dan evaluasi pengaruhnya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Dengan mempertimbangkan aspek budaya dan faktor-faktor sosio-ekonomi diharapkan akan terjadi pemilihan dan penentuan teknologi tepat guna. Artinya teknologi yang dipakai mampu mengatasi suatu problem tertentu atau beberapa problem yang dihadapi.
Pengertian teknologi tepat guna semakin lama mencakup makna yang makin luas karena tergantung faktor ekonomi, sosial dan budaya masing-masing daerah yang bersangkutan. Teknologi padat karya ialah teknologi yang menggunakan tenaga gerak yang berasal dari tenaga manusia dan sama sekali tidak atau sangat sedikit saja menggunakan alat-alat yang digerakan oleh bahan bakar. Lawannya adalah apa yang disebut teknologi padat alat. Sedangkan teknologi madya ialah teknologi yang terletak di antara kedua ekstrem tadi. Teknologi tepat guna boleh salah satu dari ketiga jenis teknologi, atau kombinasi dari dua jenis teknologi atau mungkin kombinasi dari ketiga teknologi.

4.      Evaluasi Tekno-Ekonomi
Perkiraan dan evaluasi hal-hal yang terkait dengan teknologi dan pengembangannya terhadap aspek ekonomi. Dengan mempertimbangkan faktor tekno ekonomi ini dimaksudkan agar dalam pemilihan teknologi diperhitungkan pula mengenai hal-hal sebagai berikut:
a.       Untung rugi penggunaan sesuatu barang atau alat yang di butuhkan.
b.      Pemilihan komposisi barang atau alat yang dibutuhkan.
c.       Penggantian barang atau alat atau evaluasi tentang jangka waktu penggunaan sesuatu barang.
d.      Perkembangan teknologi.
Segi tekno ekonomi ini dapat diklasifikasikan kedalam tiga golongan yaitu :
a.       Tekno ekonomi yang menyangkut komposisi peralatan.
Dalam hal ini perlu diperhatikan mengenai :
1.      Harga alat-alat
2.      Manfaat yang diperoleh dari alat-alat
3.      Tingkat kegunaan alat selama umur alat
4.      Jenis-jenis kegunaan alat
5.      Alat lain yang menjadi atau dapat menjadi substitusi alat tersebut
6.      Armada peralatan yang dimiliki lembaga-lembaga tersebut
7.      Komposisi peralatan yang tepat untuk pelaksanaan tugas yang telah ditentukan.
b.      Tekno ekonomi yang menyangkut analisis penggantian, analisis sewa-menyewa alat-alat.
Dalam hubuungan ini perlu diperhatikan mengenai :
1.      Harga beli alat atau harga sisa alat yang akan direhabilitasi
2.      Harga sisa alat pada akhir umurnya
3.      Biaya operasi tahunannya
4.      Suku bunga yang berlaku
5.      Nilai manfaat tahunan yang dapat diperoleh dari alat selama umurnya, baik terhadap yang akan dibeli,, disewa atau direhabilitasi, termasuk didalamnya memperhitungkan pula segi pertanggungjawaban teknisnya, terutama yang menyangkut segi-segi keselamatan kerja.
c.       Perkembangan Teknologi.
Perkembangan teknologi perlu terus diikuti, agar kita mengetahui peralatan mana yang dianggap paling ekonomis dan mencapai sasaran proyek lebih tepat.
Guna menentukan kebutuhan secara tepat terhadap barang-barang yang diperlukan, terdapat berbagai pertimbangan seyoogyanya perlu mendapat perhatian antara lain :
a.       Barang-barang yang nilainya atau harganya tinggi.
b.      Sulit untuk didapat atau diproduksi.
c.       Sangat tipis dalam persediaan.
d.      Sangat kritis dalam bahan-bahan dasarnya.

5.      Perkembangan Swadaya dan Swasembada
Faktor ini mengadung pengertian, bahwa kebutuhan sesuatu proyek hendaknya sejauh mungkin dapat dipenuhi sendiri tanpa tergantung pada bantuan luar. Ini berarti, bahwa suatu proyek harus sejauh mungkin ikut memanfaatkan dan mengembangkan industry dalam negeri. Pengutamaan ini bukan saja dilaksanakan dalam proses pengadaan barang, tetapi juga harus mencakup segala kegiatan dalam, pengadaan jasa dan kontruksi.

6.      Inventarisasi dan Pemeliharan
Dalam proses kegiatan inventarisasi dan pemeliharaan tercakup unsur mengenai :
a.       Data-data jumlah, nilai dan mutu.
b.      Penerapan indetifikasi, klasifikasi, standardisasi, kodefikasi dan katalogisasi.
c.       Laporan depresiasi dan efisiensi.
d.      Parameter-parameter yang digunakan.
e.       Laporan tentang inspeksi.
f.       Laporan tentang hasil penggunaan.
g.      Laporan pertukaran suku cadang.
h.      Data-data pertukaran suku cadang oleh tiap-tiap manufacture maupun supplier.
i.        Hasil-hasil pengawasan tentang persedian.

7.      Perkembangan Biaya
Perkembangan biaya memberi pengaruh kepada seluruh fungsi logistik. Proporsi anggaran tiap fungsi sebaiknya seimbang hingga pemanfaatan barang atau alat akan lebih optimum

8.      Perkembangan Industri dan Suplai
Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian yang berkaitan dengan faktor perkembangan industri dan suplai ini yaitu :
a.       Apakah pabrik-pabrik membuat barang yang dibutuhkan itu cukup menjamin kontinuitas perbekalan suku cadanngnya.
b.      Apakah tidak perlu diadakan pre-award survey.
c.       Cara-cara mendaparkan leterangan dan wawacara dengan salesman dan pabrik, pameran dagang atau survai melalui pembelian.

9.      Perkembangan Politis
Pengertian keputusan politik mempunyai peringkat tertinggi disbanding dengan masalah teknis dan ekonomis dengan tetap memperhatikan tingkat keamanan dan keselamatan.

10.  Pertimbangan Khusus Penggunaan Alat-Alat Besar
Pada lembaga-lembaga yang banyak mempergunakan alat-alat besar dan peralatan-peralatan yang mahal harganya, masalah-masalah pembinaan alat-alat tersebut perlu mendapatkan perhatian.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari pemilikan alat-alat besar antara lain :
a.       Fleksibilitas penggunaannya yang besar, karena umumnya alat-alat besar dapat diubah penggunaannya dengan mudah.
b.      Mobilitasnya relative tinggi, karena alat-alat besar dapat dengan mudah dipindah-pindahkan lokasinya.
c.       Dapat segera disediakan atau digunakan pada saat dibutuhkan.
Kerugian yang dapat ditimbulkan dari pemilikan alat-alat besar antara lain :
a.       Modal tertanam secara tidak efisien, terutama bila tingkat kegunaannya rendah.
b.      Risiko usaha yang harus ditanggung besar.
c.       Biaya pemeliharaan besar.
d.      Relatif sukar mengikuti perkembangan teknik alat-alat besar, karena perioode penggantian lambat.
Perlu dipertimbangkan pula apakah alat-alat tersebut memiliki sifat lain seperti :
a.        Dapat mengurangi biaya operasi.
b.      Membuka kemungkinan pelaksanaan suatu tugas tertentu, yang tidak dapat dikerjakan dengan alat yang mempunyai kegunaan umum atau sebaliknya.
c.       Dapat berlangsung dengan tingkat kegunaan.

D.    Melalui fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan akan dihasilkan antara lain :
a.       Rencana pembelian.
b.      Rencana rehabilitasi.
c.       Rencana dislokasi.
d.      Rencana sewa.
e.       Rencana pembuatan.

Kamis, 19 Februari 2015

Biografi Bunga Chindra

Bunga Chindra lahir 5 Agustus 1995 di sebuah kota yang dijuluki Pasuruan Kota BAKTI yang artinya Beriman, Aman, Kreatif, Taat dan Indah, di Provinsi Jawa Timur. Bunga dilahirkan dari keluarga yang sangat bahagia. Sangat bersyukur karena ketika lahir Bunga memliki orang tua utuh yang menyayangi anak-anaknya, Bunga merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, dia memiliki 2 orang adik. Adik Bunga yang pertama seorang laki-laki tampan yang bernama Raga Kusuma yang bejarak tiga tahun darinya dan adik kedua seorang perempuan yang bernama Radine Damara yang berjarak sebelas tahun darinya.
Dari semasa SD hingga SMP Bunga termasuk orang yang cukup pintar, rajin dan aktif dalam setiap mata pelajaran, dengan dibuktikan masuk 10 besar. Namun semasa SMA, Bunga menjadi pendiam dan malas, sehingga dia tidak mendapatkan peringkat 10 besar. Sejak semasa SD antara tahun 1999 hingga 2006 dia sangat aktif kegiatan ekstrakurikuler seperti paduan suara dan pramuka. Berbagai perlombaan pramuka tingkat kota Bunga dan teman-temannya ikuti, namun tim meraka tidak lolos menjadi pemenang utama. Selain itu, Bunga sering menjadi wakil sekolah dalam perlombaan antar tingkat SD satu kecamatan hingga kota, walaupun tidak pernah menang. Bunga cukup bangga walaupun dia tidak menang, setidaknya Kepala Sekolah dan Dewan Guru percaya terhadapnya menjadi wakil dari sekolah. Tahun 2006 dia lulus SDN Tembok Rejo 1 Kota Pasuruan. Bunga menjadi lulusan terbaik di sekolahnya karena Nilai USEK-nya menjadi salah satu nilai terbaik di Kota Pasuruan. Bunga kembali meneruskan sekolah ke salah satu SMP Negeri teravorit di Kota Pasuruan, yaitu SMPN 1 Kota Pasuruan. Bunga bertemu dengan teman-teman baru, yang membuat dia bahagia menjadi salah satu Keluarga Besar SMPN 1 Pasuruan. Bunga lalui sekolah menengah pertama selama 3 tahun.
Saat dia duduk di SMP merupakan masa-masa yang tidak ingin dia lupakan karena saat masa-masa ini Bunga banyak berinteraksi dengan berbagai kalangan baik dari warga SMPN 1 Pasuruan maupun siswa dari berbagai SMP di Kota Pasuruan. Selain itu, Bunga aktif dalam ekstrakulikuler PMR. Tahun 2008, ia dan teman-temannya mewakili lomba PMR antar SMP se-Kota Pasuruan dan memenangkan juara 1.
Setelah SMP dia melanjutkan pendidikannya ke SMA terfavorit di Kota Pasuruan yaitu SMAN 1 Pasuruan. Di SMA dia tidak lagi mengikuti ekstrakulikuler dikarenakan orang tua tidak mengizinkannya teralu sibuk berorganisasi. Orang tuanya ingin Bunga fokus belajar saja, akan tetapi saya tetap mengikuti ekstrakurikuler seperti dance. Tetapi karena ada kesenjangan di dalamnya, Bunga memutuskan untuk keluar dari kegiatan dance tersebut. Dari tahun ke tahun Bunga jalani dengan belajar, berusaha, dan berdoa. Saat kelulusan SMA, semua  siswa di SMAN 1 Pasuruuan diwajibkan mendaftar SNMPTN. Banyak pilihan jurusan pada waktu mendatar SNMPTN sehingga membuat Bunga bingung. Awalnya Bunga percaya diri terhadap pilihannya tanpa konsultasi ke orang tuanya. Hingga akhirnya dia down, karena pilihan teman-temannya lebih tinggi darinya. Setelah satu minggu dia galau tehadap pilihannya, Bunga konsultasi ke orang tuanya. Namun pilihan orang tuanya bertentangan dengannya sehingga menimbulkan perdebatan kecil. Dia meminta waktu ke orang tuanya untuk berfikir selama 2 hari. Dengan menimbang-nimbang segala kelebihan dan kelemahan, dia memuutuskan untuk mengikuti saran kedua orang tuuanya.
Setelah Lulus Sekolah Menengah Atas tahun 2013, pengumuman lolos seleksi SNMPTN pun diumuumkan melalui internet. Awalnya dia tidak yakin lolos seleksi tersebut. Bunga tidak berani membuka pengumuman tersebut. Keesokan harinya dia melihat pengumuman SNMPT melalui internet dan dia lolos seleksi tersebut. Bunga dan kedua orang tuanya sangat senang.
Selain mendaftar kuliah melalui SNMPTN, Bunga juga mengikuti seleksi ikatan dinas yang diadakan oleh Dinas Perhubungan Surabaya. Dia mencoba keberuntungannya mengikuti tes tersebut. Berhari-hari dia mengikuti tes tersebut, hingga akhirnya ia lulus tes pertama dan melanjutkan tes kedua. Namun Allah berkata lain, dia tidak lolos tes tersebut. Sehingga ia memutuskan untuk kuliah di Universitas Negeri Surabaya.
Universitas Negeri Surabaya yang lebih dikenal dengan nama IKIP Surabaya banyak menghasilkan guru-guru proesional. Untuk kali ini Bunga tidak yakin dengan dirinya sendiri apakah dia bisa menjadi guru karena awalnya cita-citanya menjadi seorang dokter. Karena motivasi dari orang tua, sahabat, dan kekasihnya, dia belajar menjadi guru yang baik. Bunga mulai belajar menjadi guru saat mengajari adek perempuannya yang duduk di bangku kelas 3 SD belajar. Dia belajar menerangkan, membuat soal, dan mengevaluasi proses pembelajarannya. Selain itu, Bunga memberanikan diri mendatarkan menjadi guru privat di salah satu bimbingan belajar di Surabaya. Meskipun tidak berlangsung lama yaitu 6 bulan. Bunga cukup senang karena mendapatkan pengalaman menjadi seorang guru.

Selama Bunga duduk di bangku kuliah, dia tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya dan tidak ingin mengulang kesalahan sewaktu SMA yaitu malas. Selain itu, ia mempunyai target untuk lulus selama 3.5 tahun.